You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Jatiluwih
Desa Jatiluwih

Kec. Penebel, Kab. TABANAN, Provinsi BALI

SELAMAT DATANG DI DESA JATILUWIH "CATUR SWADHARMANING DESA JATILUWIH" 1.TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG TRANSPARANSI,BERSIH DAN MANDIRI, 2.POLA PEMBANGUNAN DESA BERBASIS MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERKESINAMBUNGAN. 3.PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA YANG MAJU DAN MANDIRI DALAM MEWUJUDKAN TABANAN ERA BARU YANG AMAN,UNGGUL,MADANI ( AUM )

PERAYAAN RAHINA TUMPEK LANDEP DESA JATILUWIH

Admin 05 November 2022 Dibaca 455 Kali

Jatiluwih,5 Nopember 2022, bertempat di Padmasana Kantor Desa Jatiluwih,Perbekel Desa Jatiluwih beserta Perangkat Desa dan Staf Desa melaksanakan upacara sembahyang bersama dalam rangka perayaan hari suci Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara Kliwon wuku Landep.Sembahyang bersama dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Gubernur Bali No.05 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahinan tumpek Landep Dengan Upacara Jana Kerthi sebagai Pelaksanaan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru.


Tumpek Landep terdiri dari 2 kata yaiti Tumpek dan Landep. Tumpek atau Tumampek yang artinya turun atau dekat. Hari suci Tumpek sebagai hari peringatan Turunnya manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa ke Bumi.
Sedangkan kata “Landep” sendiri mempunyai arti Tajam atau Lancip. Oleh karena itu pada upacara-upacara Tumpek Landep dilaksanakan upacara pada benda-benda tajam seperti keris pusaka dan beberapa benda tajam yang lain.


Makna Hari Raya Tumpek Landep
Pada jaman Globalisasi seperti sekarang ini umat Hindu mengartikan hari raya Tumpek Landep sebagai hari penyucian pada benda-benda seperti keris, tombak dan sekarang ini dipakai sebagai penyucian pada beberapa benda eletronik seperti perangkat kerja seperti komputer, smarphone, mobil, motor dan lainnya.
Pemberian banten pada beberapa benda itu bermakna supaya sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Hyang Pasupati sudi memberi karunianya pada beberapa benda itu supaya mempermudah jalan hidup pemiliknya saat dipakai.


Disamping itu Tumpek landep memiliki makna pemujaan dan rasa sukur ke Hyang Pasupati atas semua ciptaanya. Sehingga atas analisys dari manusia memakai ketajaman Jnana (pemikiran/idep, nalar dan ilmu pengetahuannya) hingga berhasilah memproses besi yang dipakai untuk memperlancar usahanya dalam mendukung kehidupan sehari-hari.
Karena itu wajarnya pada tumpek ini kelihatannya di katagorikan sebagai sarwa sanjata-senjata yang di buat besi, pada hal yang inti bagaimana ketajaman dari Jnanam kita yang di anugrahi oleh sang maha pencipta.
Dengan memohon kehadapan Bhatara Siwa dan Sang Hyang Pasupati supaya semua alat / senjata masih tetap sakral yang perayaannya dilaksanakan tiap 210 hari yakni pada sabtu wuku landep.


Filosofi Hari Raya Tumpek Landep
Dalam Tumpek Landep, Landep yang didefinisikan tajam memiliki filosofi yang memiliki arti jika Tumpek Landep sebagai tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pemikiran).
Dengan begitu umat selalu bertingkahlaku menurut kejernihan pemikiran dengan dasar nilai – nilai agama. Dengan pemikiran yang suci, umat sanggup memisah dan memutuskan yang mana baik dan yang mana jelek.
Tumpek landep sebagai tonggak untuk mulat sarira / mawas diri untuk membenahi watak supaya sesuai tuntunan – tuntunan agama. Pada rerainan tumpek landep sebaiknya umat melakukan pemujaan di sanggah/ merajan dan di pura.

Memohon wara nugraha ke Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati supaya dikasih ketajaman pemikiran hingga menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat. Pada rerainan tumpek landep dilaksanakan pembersihan dan penyucian pusaka peninggalan nenek moyang.