Desa Jatiluwih merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata yang terletak dikecamatan Penebel,Kabupaten Tabanan,Provinsi Bali. Berada didaerah pegunungan dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Berjarak 47 km dari Kota Denpasar dan 26 km dari Tabanan. Desa Jatiluwih merupakan daerah pertanian dan perkebunan dan mayoritas kehidupan sehari-hari menjadi petani.
Daerah yang memiliki pemandangan alam nan indah yang patut dilihat oleh wisatawan saat berlibur di Bali.Keindahan terasering sawah dengan sistem irigasi subak membuat Jatiluwih menjadi salah satu tempat yang kerap dikunjungi wisatawan yang telah tetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2012.
Berkunjung dan berfoto-foto di Jatiluwih akan memberi pengalaman menarik tersendiri. Selain karena pemandangan sawah yang indah serta sistem irigasi yang memiliki nilai tersendiri. Adapun nilai yang dimaksud adalah nilai agama Hindu yaitu Tri Hita Karana atau falsafah hidup yaitu harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam. Sambil menikmati persawahan terasering yang masuk dalam sistem pengairan subak, wisatawan juga bisa melihat hamparan perbukitan dan pepohonan rindang di sekitarnya, pengunjung yang datang ke Desa Jatiluwih juga bisa belajar bertani.
Melalui konsep wisata agro, masyarakat Jatiluwih menawarkan pembelajaran terkait pertanian, subak, dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan pertanian seperti pengolahan lahan pertanian (membajak sawah),menanam padi,panen padi,ritual keagamaan terkait proses pertanian.
Berkeliling desa
Jika ingin menikmati seluruh keindahan Desa Jatiluwih, wisatawan bisa berkeliling menggunakan sepeda yang disewakan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa trekking di beberapa area yang telah disediakan. Jika lelah,pengunjung bisa istirahat sebentar di beberapa warung milik warga.
Produk beras merah khas
Jatiluwih merupakan salah satu faktor yang membuat subak Jatiluwih ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO adalah Padi Bali merah yang merupakan varietas padi lokal. Desa Jatiluwih merupakan produsen utama beras merah. Warna, bau, rasa serta manfat dari beras merah berbeda karena tidak menggunakan pestisida. Saat berkunjung ke Jatiluwih, beras merah dan teh beras merah merupakan oleh-oleh andalan khas Desa Jatiluwih.
Air Terjun Yeh Hoo merupakan air terjun tersembunyi yang berlokasi tidak jauh dari kawasan wisata Jatiluwih. Air terjun yang tersembunyi di balik tegalan. Jalur menuju ke air terjun tidak sulit, cukup menuruni anak tangga saja. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuruni anak tangga tersebut terbilang cukup singkat. Pengunjung tidak perlu buru-buru karena pemandangan di sepanjang jalan tidak kalah indahnya. Setibanya di anak tangga terakhir, pengunjung sudah bisa melihat derasnya air dengan ketinggian 8 meter yang mengalir melalui bebatuan besar dan pepohonan rindang.