You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Jatiluwih
Desa Jatiluwih

Kec. Penebel, Kab. TABANAN, Provinsi BALI

SELAMAT DATANG DI DESA JATILUWIH "CATUR SWADHARMANING DESA JATILUWIH" 1.TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG TRANSPARANSI,BERSIH DAN MANDIRI, 2.POLA PEMBANGUNAN DESA BERBASIS MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERKESINAMBUNGAN. 3.PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA YANG MAJU DAN MANDIRI DALAM MEWUJUDKAN TABANAN ERA BARU YANG AMAN,UNGGUL,MADANI ( AUM )

Sejarah Desa

HeadWay 26 Agustus 2016 Dibaca 192.253 Kali

SEJARAH SINGKAT DESA JATILUWIH

Untuk mengetahui Sejarah suatu tempat dapat diketahui melalui berbagai bentuk peninggalan seperti lontar-lontar, prasasti atau cerita-cerita yang dapat dipercaya kebenarannya

Didalam menentukan sejarah Desa Jatiluwih sepenuhnya bersumber pada cerita-cerita orang tua yang dapat dipercaya kebenarannya.

Konon ceritanya nama JATILUWIH berasal dari kata  JATON dan  LUWIH. Jaton artinya Jimat, sedangkan LUWIH  artinya bagus. Bertitik tolak dari arti kata tersebut maka Desa Jatiluiwih berarti sebuah Desa yang mempunyai Jimat yang benar-benar bagus atau berwasiat.

Sumber lain ada yang menceritakan bahwa di tengah Desa ada kuburan binatang purba yakni seekor burung Jatayu. Dari kata Jatayu ini lama kelamaan mengalami perubahan bunyi menjadi  JATON AYU yang berarti Luwih atau Bagus. Jadi JATON AYU  sama dengan Jatiluwih. Demikianlah akhirnya kata Jatiluwih sejak dulu ditetapkan menjadi nama Desa dan sampai saat ini belum pernah mengalami perubahan.

Oleh karena Desa Jatiluwih sudah dikenal sebagai suatu Desa yang mempunyai jimat yang benar-benar bagus/berwasiat, yang dapat dibuktikan dengan adanya hasil-hasil yang cukup memenuhi kebutuhan hidup bagi semua para pendatang dan terjaminnya keselamatan selama mengembangkan kehidupan bertani.

Maka pada jaman yang lampau banyaklah Brahmana, Kesatria, Wesia dan Sudra dari Daerah Tabanan yang berkunjung ke Desa Jatiluwih dengan harapan memohon keselamatan golongannya masing-masing. Akhirnya mereka itulah yang mendirikan Pura-Pura yang ada sekarang di Desa Jatiluwih seperti Pura Luhur Petali, Pura Luhur Bhujangga Waisnawa, Pura Rshi, Pura Taksu,Pura Besikalung dan lain-lain.

Mengenai penduduknya menurut cerita para Leluhur masyarakat Desa Jatiluwih,  semuanya merupakan orang-orang pelarian dari berbagai daerah, beberapa diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut :

Pada waktu Patih I Dewa Agung Putu Maruti yang memerintah di Puri Kaleran Karangasem melakukan penyerbuan ke Kelungkung, maka keadaan disana menjadi kacau. Oleh karena kekacauan inilah banyak rakyatnya yang melarikan diri mencari tempat yang dianggap aman.. Diantara rombongan pelarian itu yang berasal dari Kusamba melarikan diri sampai ke Kaki Bukit Batukaru. Ditempat ini mereka mendirikan perkampungan yang mereka namakan Kesambahan. Sampai saat ini ada salah satu Banjar yang bernama Kesambahan.
Kata Kesambahan berasal dari kata Sambeh ( Bahasa Bali ) yang berarti terpencar. Jadi oleh karena pendatang di Kaki Gunung Batukaru adalah pencaran dari Kusamba wilayah Kabupaten Kelungkung , maka tempat tinggal pendatang itu dinamakan Kesambahan.
Pada saat Bendesa Buduk yang bernama Pasek Tohjiwa dikalahkan oleh Raja Mengwi, maka beberapa rakyatnya tidak mau tunduk kepada Raja Mengwi. Mereka pergi mengasingkan diri ke kaki Bukit Batukaru, mereka ini menempati berbagai Desa.Salah satu rombongannya yang paling besar menetap di Desa Jatiluwih.Memang benar sampai saat ini kebanyakan penduduk Desa Jatiluwih adalah warga Pasek Badak dari Desa Buduk
Ada lagi rombongan yang berasal dari Singaraja, yaitu dari Desa Gobleg. Salah seorang Pasek Gobleg kena fitnah dan diancam akan dibunuh atau dihukum mati oleh Raja Buleleng. Mungkin karena ketakutan, mereka bersama anak-anaknya melarikan diri sampai ke Desa Jatiluwih dan menetap disana sampai sekarang.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa penduduk Desa Jatiluwih sebagian besar nenek moyangnya merupakan orang-orang pelarian yang tidak mau tunduk pada perintah orang-orang yang dianggap musuhnya. Akhirnya setelah mereka mempunyai tempat tinggal yang tetap, maka mulailah dilakukan kegiatan membuka areal perkebunan dan persawahan.

Demikian tentang sejarah singkat Desa Jatiluwih,Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.