You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Jatiluwih
Jatiluwih

Kec. Penebel, Kab. TABANAN, Provinsi BALI

SELAMAT DATANG DI DESA JATILUWIH "CATUR SWADHARMANING DESA JATILUWIH" 1.TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG TRANSPARANSI,BERSIH DAN MANDIRI, 2.POLA PEMBANGUNAN DESA BERBASIS MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERKESINAMBUNGAN. 3.PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA YANG MAJU DAN MANDIRI DALAM MEWUJUDKAN TABANAN ERA BARU YANG AMAN,UNGGUL,MADANI ( AUM )

REBUG STUNTING - PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING DESA JATILUWIH

Admin 28 Mei 2025 Dibaca 69 Kali
REBUG STUNTING -  PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING DESA JATILUWIH

Jatiluwih - Rabu,28 Mei 2025, Bertempat di Aula Kantor Desa Jatiluwih,Pemerintah Desa Jatiluwih melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 sebagai upaya kolaboratif dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di wilayah Desa Jatiluwih.

Acara dihadiri oleh berbagai  pemangku kepentinga antara lain Kasi Sosial Kecamatan Penebel,Koordinator PL KB Kec. Penebel,Perbekel Jatiluwih,Bidan Desa,Babinsa dan Babinkamtibnas Desa Jatiluwih,KPM ,TPK Desa Jatiluwih,Ketua Kader Posyandu se-Desa Jatiluwih,Ketua BKB,BKR,BKL se- Desa Jatiluwih dan Kader Kesehatan Pendamping Desa  untuk memberikan dukungan dan panduan dalam pelaksanaan program penanganan stunting.

Perbekel Desa Jatiluwih I Nengah Kartika,S.Sos dalam sambutannya menyampaikan komitmen Desa Jatiluwih dalam mendukung program pemerintah desa untuk menurunkan angka stunting. “Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui rembuk stunting ini, kami berharap bisa merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat demi memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Sementara Kasi Sosial Kecamatan dalam sambutannya menyatakan  Stunting bukan penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis) yang terjadi pada periode emas atau 1.000 HPK seorang anak yaitu sejak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Agenda Pembahasan :

1. Pemetaan Kasus StuntingIdentifikasi data anak-anak yang mengalami stunting di Desa Jatiluwih
2. Evaluasi Program GiziMeninjau efektivitas program sebelumnya seperti pemberian makanan tambahan (PMT) dan edukasi gizi.
3. Perencanaan Program Tahun 2025 Penyusunan program intervensi, seperti peningkatan layanan posyandu, penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta penyediaan akses air bersih.
4. Peran Keluarga dan MasyarakatDiskusi tentang peran aktif keluarga dalam mencegah stunting melalui pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan konsumsi makanan bergizi.

Hasil Rembuk
Dari hasil diskusi, beberapa langkah strategis yang disepakati adalah:
* Peningkatan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu setiap bulan.
* Penyediaan program bantuan makanan bergizi bagi keluarga kurang mampu.
* Pelaksanaan edukasi rutin bagi ibu hamil dan ibu balita tentang pola makan sehat.* 
* Pembangunan fasilitas pendukung kesehatan seperti sanitasi dan sumur air bersih.

Komitmen Bersama
Acara diakhiri dengan deklarasi komitmen bersama untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting di Desa Jatiluwih. Kepala desa, kader kesehatan, dan masyarakat bersepakat untuk bekerja sama agar generasi mendatang bebas dari ancaman stunting.
Dengan pelaksanaan rembuk stunting ini, Desa Jatiluwih menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dan memastikan anak-anak desa memiliki masa depan yang lebih baik.

Jatiluwih - Rabu,28 Mei 2025, Bertempat di Aula Kantor Desa Jatiluwih,Pemerintah Desa Jatiluwih melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 sebagai upaya kolaboratif dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di wilayah Desa Jatiluwih. 
Acara dihadiri oleh berbagai  pemangku kepentinga antara lain Kasi Sosial Kecamatan Penebel,Koordinator PL KB Kec. Penebel,Perbekel Jatiluwih,Bidan Desa,Babinsa dan Babinkamtibnas Desa Jatiluwih,KPM ,TPK Desa Jatiluwih,Ketua Kader Posyandu se-Desa Jatiluwih,Ketua BKB,BKR,BKL se- Desa Jatiluwih dan Kader Kesehatan Pendamping Desa  untuk memberikan dukungan dan panduan dalam pelaksanaan program penanganan stunting.

Perbekel Desa Jatiluwih I Nengah Kartika,S.Sos dalam sambutannya menyampaikan komitmen Desa Jatiluwih dalam mendukung program pemerintah desa untuk menurunkan angka stunting. “Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui rembuk stunting ini, kami berharap bisa merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat demi memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Sementara Kasi Sosial Kecamatan dalam sambutannya menyatakan  Stunting bukan penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis) yang terjadi pada periode emas atau 1.000 HPK seorang anak yaitu sejak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Agenda Pembahasan :

1. Pemetaan Kasus StuntingIdentifikasi data anak-anak yang mengalami stunting di Desa Jatiluwih
2. Evaluasi Program GiziMeninjau efektivitas program sebelumnya seperti pemberian makanan tambahan (PMT) dan edukasi gizi.
3. Perencanaan Program Tahun 2025 Penyusunan program intervensi, seperti peningkatan layanan posyandu, penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta penyediaan akses air bersih.
4. Peran Keluarga dan MasyarakatDiskusi tentang peran aktif keluarga dalam mencegah stunting melalui pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan konsumsi makanan bergizi.

Hasil Rembuk
Dari hasil diskusi, beberapa langkah strategis yang disepakati adalah:
* Peningkatan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu setiap bulan.
* Penyediaan program bantuan makanan bergizi bagi keluarga kurang mampu.
* Pelaksanaan edukasi rutin bagi ibu hamil dan ibu balita tentang pola makan sehat.* 
* Pembangunan fasilitas pendukung kesehatan seperti sanitasi dan sumur air bersih.

Komitmen Bersama
Acara diakhiri dengan deklarasi komitmen bersama untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting di Desa Jatiluwih. Kepala desa, kader kesehatan, dan masyarakat bersepakat untuk bekerja sama agar generasi mendatang bebas dari ancaman stunting.
Dengan pelaksanaan rembuk stunting ini, Desa Jatiluwih menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dan memastikan anak-anak desa memiliki masa depan yang lebih baik.

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan